Jember - Ruang ujian teori SIM di Satlantas Polres Jember biasanya identik dengan ketegangan para pemohon SIM yang sibuk menjawab soal. Namun, suasana itu berubah menjadi lebih hangat. Ruangan yang biasanya formal itu disulap menjadi tempat dialog antara warga dan polisi melalui program edukatif bertajuk “Polantas Menyapa”. Selasa (25/11/2025)
Program ini lahir dari kegelisahan sederhana banyak pengendara memahami aturan, tetapi belum benar-benar meresapi makna di baliknya. Karena itu, Satlantas Polres Jember menghadirkan ruang yang lebih manusiawi tempat warga bisa bertanya, berdiskusi, dan merasakan bahwa keselamatan bukan sekadar pasal dalam undang-undang, tetapi praktik kepedulian dalam keseharian.
Dalam kegiatan tersebut, peserta diajak meninjau kembali hal-hal kecil yang sering dianggap sepele di jalan raya. Menyalakan lampu sein sebelum berbelok, berhenti sejenak di zebra cross, hingga memberi isyarat tangan ketika diperlukan, semua dibahas sebagai wujud menghargai sesama pengguna jalan. Cara penyampaian yang santai membuat peserta dapat menangkap pesan tanpa merasa digurui.
Kasatlantas Polres Jember, AKP Bernadus Bagas Simamarta, melalui Baur SIM Unit Regident, Aiptu Efni Fahrizal Abadi, menegaskan bahwa pendekatan ini sengaja dipilih untuk menghadirkan sosok polisi yang lebih dekat dengan masyarakat. Menurutnya, edukasi tidak harus kaku; justru semakin hangat interaksi, semakin mudah pesan keselamatan diterima.
Aiptu Efni menjelaskan bahwa tertib berlalu lintas bukan hanya soal menghindari tilang. Lebih dari itu, setiap keputusan yang diambil pengendara—sekecil apa pun bisa berdampak langsung pada keselamatan orang lain. “Kalau masyarakat sadar bahwa setiap tindakan di jalan adalah bentuk kepedulian, maka jalan raya akan menjadi tempat yang lebih aman,” ujarnya.
Melalui “Polantas Menyapa”, Satlantas Polres Jember berharap masyarakat tidak hanya lulus ujian teori, tetapi juga membawa pulang pemahaman baru tentang empati dan tanggung jawab. "Program ini menjadi contoh bahwa edukasi keselamatan dapat dilakukan dengan cara yang lebih dekat, lebih personal, dan tentunya lebih menggerakkan hati," pungkasnya. (Nang)
