Sambut Hari Wayang Sedunia 2025, Desa Semboro Gelar Wayang Kulit Semalam Suntuk


Jember - Dalam rangka memperingati Hari Wayang Sedunia yang jatuh pada 7 November 2025, Pemerintah Desa Semboro, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, berinisiatif menggelar pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Acara budaya tersebut dijadwalkan berlangsung meriah pada Sabtu malam, 1 November 2025, bertempat di Balai Desa Semboro.

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata komitmen Pemerintah Desa dalam melestarikan kesenian tradisional yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya takbenda dunia. Melalui pertunjukan ini, masyarakat diharapkan dapat kembali mengenal nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kisah dan filosofi pewayangan.

Pagelaran tersebut akan menghadirkan sejumlah dalang kenamaan, seperti Ki Inung Djatmiko dan Ki Wahyu Widodo, yang dikenal piawai dalam mengolah lakon-lakon klasik penuh makna. Tak ketinggalan, Ki Wangga Bagus Wibowo, dalang cilik berbakat asal Jember, juga akan turut tampil menunjukkan kepiawaiannya.

Kehadiran dalang muda itu menjadi simbol regenerasi dan harapan baru bagi dunia pedalangan di Kabupaten Jember. Di tengah tantangan modernisasi, tampilnya generasi muda dalam kesenian wayang menjadi sinyal positif bahwa budaya tradisi masih memiliki tempat di hati masyarakat.

Selain pertunjukan wayang, acara ini juga akan diramaikan oleh Lawak Gandu Pentul dan berbagai hiburan rakyat yang siap menghibur penonton sepanjang malam. Panitia telah menyiapkan panggung megah, tata cahaya yang menarik, serta sistem suara yang mendukung jalannya pertunjukan agar dapat dinikmati dengan maksimal.

Kepala Desa Semboro, Antony, menuturkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar tontonan, melainkan juga tuntunan bagi masyarakat. Menurutnya, kisah dalam wayang mengandung nilai-nilai moral, sosial, dan spiritual yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.

“Wayang mengajarkan kita tentang kebijaksanaan, kesetiaan, dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup. Melalui kegiatan ini, kami ingin membangkitkan kembali semangat masyarakat untuk mencintai budaya sendiri,” ujar Antony.

Guna menambah semarak acara, panitia juga menyiapkan beragam doorprize menarik bagi para penonton yang hadir, mulai dari peralatan rumah tangga hingga hadiah utama berupa seekor kambing. Hadiah tersebut diharapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat agar berpartisipasi dalam kegiatan budaya ini.

Antusiasme warga Desa Semboro dan sekitarnya terus meningkat menjelang malam pelaksanaan. Sejumlah warga bahkan telah bergotong royong membantu mempersiapkan lokasi acara, mulai dari pemasangan panggung, dekorasi, hingga penyediaan tempat duduk bagi para tamu dan penonton.

Pagelaran wayang kulit semalam suntuk ini diharapkan tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi ruang edukasi dan refleksi budaya bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, nilai-nilai kearifan lokal yang diwariskan para leluhur dapat terus hidup dan diteruskan kepada generasi penerus.

Dengan mengusung tema “Sesaji Manunggaling Nirbita,” Pemerintah Desa Semboro mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk hadir dan menikmati sajian budaya istimewa tersebut. Semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap warisan budaya bangsa diharapkan dapat tumbuh kuat melalui pagelaran ini. (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler