Jember - Suara tawa dan percakapan akrab terdengar di ruang ujian teori Satlantas Polres Jember. Biasanya, ruangan itu menjadi tempat yang penuh ketegangan bagi warga yang tengah berjuang mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM). Namun kali ini, suasananya berbeda. Para peserta tidak hanya datang untuk menjawab soal, tetapi juga untuk berbagi cerita dan belajar makna keselamatan dalam program “Polantas Menyapa”. Jum'at. ( 7/11/2025)
Program yang digagas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Jember ini menghadirkan pendekatan baru dalam mengedukasi masyarakat tentang tertib berlalu lintas. Melalui dialog interaktif, warga diajak memahami bahwa keselamatan di jalan raya bukan hanya soal aturan, melainkan juga tentang empati dan rasa peduli terhadap sesama pengguna jalan. Setiap isyarat lampu, hentian di zebra cross, atau sekadar senyuman di persimpangan menjadi wujud nyata kepedulian itu.
Kasatlantas Polres Jember, AKP Bernadus Bagas Simamarta, melalui Baur SIM Unit Regident Satlantas, Aiptu Efni Fahrizal Abadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk mendekatkan polisi kepada masyarakat. “Kami ingin masyarakat melihat polisi bukan hanya sebagai penegak hukum, tapi juga sahabat di jalan. Tertib berlalu lintas bukan paksaan, melainkan bentuk kasih sayang terhadap diri sendiri dan orang lain,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, para peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan petugas, mengajukan pertanyaan, bahkan menceritakan pengalaman pribadi mereka di jalan raya. Momen-momen sederhana seperti itu ternyata menghadirkan suasana kebersamaan yang hangat.
Tidak sedikit peserta yang mengaku baru kali ini merasa ‘dekat’ dengan polisi lalu lintas dan memahami alasan di balik setiap aturan yang mereka terapkan.
Pendekatan humanis seperti ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran baru di tengah masyarakat.
Tertib berlalu lintas bukan lagi dianggap sebagai kewajiban yang membebani, melainkan sebagai pilihan sadar untuk menjaga kehidupan bersama. “Kalau kita tertib, kita bukan hanya melindungi diri sendiri, tapi juga keluarga orang lain di jalan,” kata salah satu peserta dengan mata berbinar.
Melalui “Polantas Menyapa”, Satlantas Polres Jember menunjukkan bahwa keselamatan lalu lintas dapat diajarkan dengan hati. "Tidak hanya lewat papan rambu atau buku ujian, tetapi melalui sentuhan kemanusiaan yang mengingatkan setiap pengendara bahwa di balik helm, setir, dan rem, selalu ada nyawa yang harus dijaga," pungkasnya. (*)
