Jember - Upaya Satlantas Polres Jember dalam menjembatani kedekatan dengan masyarakat memasuki babak baru melalui program edukatif bertajuk “Polantas Menyapa”. Pada Selasa (2/12/2025), ruang ujian teori SIM yang biasanya dipenuhi peserta dengan raut tegang berubah menjadi tempat dialog yang lebih hangat. Di ruang itu, warga dan petugas lalu lintas duduk sejajar, membuka percakapan seputar keselamatan di jalan raya dengan suasana yang jauh dari formal.
Program ini lahir dari kebutuhan untuk menghadirkan edukasi lalu lintas yang lebih membumi. Tidak hanya menyoroti aturan atau sanksi, kegiatan tersebut mengajak peserta memahami bahwa perilaku kecil seperti menghargai pejalan kaki di zebra cross, menyalakan lampu sein lebih awal, atau menjaga jarak aman memiliki dampak besar bagi keselamatan bersama. Pesan utamanya sederhana: ketertiban berlalu lintas bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga bentuk kepedulian antarsesama pengguna jalan.
Kasatlantas Polres Jember, AKP Bernadus Bagas Simamarta, menjelaskan bahwa pendekatan dialogis seperti ini dipilih agar masyarakat merasa lebih dekat dengan polisi. Menurutnya, edukasi yang disampaikan secara kaku sering kali tidak terserap maksimal. Dengan membuka ruang obrolan dua arah, warga dapat menyampaikan keluhan atau pengalaman yang mereka alami sehari-hari di jalan, sehingga materi edukasi menjadi lebih relevan.
“Warga diberi ruang untuk bercerita, mengajukan pertanyaan, bahkan mengkritik situasi yang mereka temui di lapangan. Ketika komunikasi berjalan santai, keduanya bisa saling memahami. Interaksi seperti ini membangun rasa saling menghargai antara masyarakat dan petugas,” ujar AKP Bernadus Bagas Simamarta.
Suasana yang cair sepanjang kegiatan membuat banyak peserta merasa terlibat secara emosional, bukan sekadar sebagai pendengar.
Selain diskusi, peserta juga diajak melakukan simulasi mengenai kondisi umum yang kerap terjadi di jalan raya. Mulai dari menghadapi kemacetan di persimpangan, memahami pentingnya helm berstandar SNI, hingga bagaimana mengambil keputusan cepat namun aman saat berkendara. Melalui praktik tersebut, peserta diajak menyadari bahwa keselamatan tidak hanya terpaku pada aturan tertulis, tetapi juga pada empati, kewaspadaan, dan sikap saling menjaga.
Satlantas Polres Jember berharap “Polantas Menyapa” dapat menjadi jembatan pembentukan budaya berlalu lintas yang lebih peduli dan berkesadaran tinggi. "Program ini menjadi pengingat bahwa keamanan jalan bukan semata urusan polisi, tetapi tanggung jawab moral semua pengguna jalan. Setiap pengendara yang memilih untuk tertib sedang menunjukkan perhatian, bukan hanya pada dirinya sendiri, tetapi juga pada setiap orang yang berbagi jalan dengannya," pungkasnya. (Nang)
