Ancaman Kejahatan Blockchain Mengintai Keuangan Negara, Kombes Arsal Sahban Raih NASTRAP Terbaik Sespimti Polri


Lembang – Perkembangan teknologi digital membawa tantangan baru bagi stabilitas keuangan negara. Kejahatan kini tidak hanya dilakukan secara konvensional, tetapi telah bertransformasi memanfaatkan teknologi canggih seperti blockchain yang mampu menembus sistem keuangan lintas negara dengan cepat dan sulit dilacak.

Isu strategis tersebut menjadi fokus kajian Kombes Pol Dr. M. Arsal Sahban, S.H., S.I.K., M.M., M.H. dalam Naskah Strategis (NASTRAP) yang mengantarkannya meraih predikat NASTRAP terbaik bidang Sanyata Sumanasa Wira Aksara (novelty) pada Pendidikan Sespimti Polri Dikreg 34 Gelombang 2.


Dalam kajiannya, Arsal menyoroti munculnya pola kejahatan baru yang tidak lagi sekadar masuk kategori kejahatan siber biasa. Kejahatan ini berkembang menjadi cyber dependent financial crime yang sepenuhnya bergantung pada teknologi blockchain.


Modus kejahatan tersebut antara lain meliputi peretasan aset digital, pencucian uang berbasis kripto, serta pengalihan dana lintas yurisdiksi dalam waktu singkat. Karakter anonim dan terdesentralisasi pada blockchain membuat kejahatan ini sulit diungkap dengan metode penegakan hukum konvensional.


Arsal menegaskan bahwa ancaman berbasis blockchain bukan hanya persoalan teknologi semata, melainkan telah menjadi ancaman nyata terhadap sistem keuangan dan stabilitas ekonomi nasional. Menurutnya, dampak yang ditimbulkan dapat meluas apabila tidak diantisipasi secara serius.


Ia juga menilai bahwa pendekatan penanganan kejahatan keuangan digital tidak dapat lagi dilakukan secara parsial. Polri, kata Arsal, harus membangun strategi yang terintegrasi, adaptif, dan berbasis pemahaman mendalam terhadap teknologi baru yang terus berkembang.


NASTRAP tersebut dinilai menawarkan kebaruan gagasan karena menempatkan Polri tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai aktor strategis dalam menjaga stabilitas keuangan negara di era digital.


Penghargaan yang diraih Arsal sejalan dengan arah transformasi kepemimpinan Polri. Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Kasespim) Polri Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menegaskan bahwa tantangan keamanan saat ini semakin kompleks dan sarat dengan dinamika digital global.


Menurut Kasespim Polri, calon pemimpin Polri ke depan dituntut memiliki kemampuan membaca perubahan zaman dan merumuskan kebijakan strategis yang relevan dengan ancaman nonkonvensional.


Pendidikan Sespimti Polri Dikreg 34 Gelombang 2 sendiri diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai jenjang pendidikan pengembangan kepemimpinan di lingkungan Polri. Program ini dirancang untuk mencetak pemimpin yang visioner dan adaptif.


Pendidikan tersebut secara resmi ditutup pada 17 Desember 2025, dengan total 368 peserta didik yang telah menyelesaikan seluruh rangkaian pembelajaran.

Dengan raihan NASTRAP terbaik ini, Kombes Pol Dr. M. 


Arsal Sahban dinilai berhasil menghadirkan perspektif baru dalam menghadapi kejahatan keuangan digital, sekaligus memperkuat peran strategis Polri dalam menjaga keamanan dan stabilitas keuangan negara di tengah pesatnya akselerasi teknologi global. (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler