Polres Jember Hadirkan Pendekatan Humanis Lewat Program “Polantas Menyapa”


Jember - Suasana ruang pelayanan SIM di Polres Jember kini tampak berbeda. Jika biasanya dipenuhi ketegangan para pemohon saat menghadapi ujian teori, kini ruang tersebut terasa lebih ramah dan hidup. Melalui program “Polantas Menyapa”, pemohon SIM tidak sekadar datang untuk mengerjakan soal, tetapi juga diajak berdialog tentang makna keselamatan di jalan raya. Jum'at (14/11)2025)


Program ini menjadi jembatan baru antara polisi dan masyarakat dalam memahami aturan lalu lintas. Alih-alih hanya menghafal rambu dan pasal, peserta dibimbing untuk melihat bahwa setiap tindakan kecil di jalan seperti memberi lampu sein atau berhenti tepat di belakang garis zebra cross merupakan wujud empati terhadap sesama pengguna jalan.


Kasatlantas AKP Bernadus Bagas Simamarta, melalui Baur SIM Unit Regident Satlantas Polres Jember, Aiptu Efni Fahrizal Abadi, menjelaskan bahwa pendekatan persuasif dianggap lebih efektif dalam menumbuhkan kesadaran. 


"Kedekatan yang dibangun melalui percakapan santai mampu membuka ruang pemahaman yang tidak tercapai jika polisi hanya menegakkan aturan dengan hukuman," ujar Baur SIM Unit Regident Satlantas Polres Jember, Aiptu Efni Fahrizal Abadi,


Efni menyebutkan, selama sesi berlangsung, warga dipersilakan bertanya dan berdiskusi bebas tanpa tekanan. Nuansa yang tercipta pun lebih menyerupai ruang obrolan ketimbang forum formal. Banyak peserta mengaku nyaman karena merasa dihargai dan didengarkan, sehingga lebih terbuka memahami pentingnya etika berlalu lintas.


Tak hanya berdiskusi, peserta juga diajak mengikuti simulasi kondisi nyata di jalan raya. Mulai dari cara menghadapi kemacetan di persimpangan hingga praktik keselamatan seperti penggunaan helm berstandar SNI. Simulasi ini menegaskan bahwa keselamatan bukan sekadar hasil dari ketaatan aturan, tetapi juga perpaduan antara kewaspadaan dan rasa peduli terhadap orang lain.


Melalui “Polantas Menyapa”, Satlantas Polres Jember berharap budaya tertib lalu lintas dapat tumbuh dari kesadaran masyarakat sendiri. "Dengan hubungan yang lebih manusiawi antara polisi dan warga, program ini diharapkan mampu menciptakan jalan raya yang lebih aman, saling menghargai, dan bebas dari potensi konflik," pungkasnya. (Nang)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler